Dalam
dinamika kehidupan tentu mempunyai perputaran nasib yang berbeda, serta masalah
yang kian silih berganti. Ada orang yang awalnya meresakan kebahagiaan yang
tiada tara, namun sekejab dapat jatuh dan meresakan penderitaan yang begitu
berat. Seperti pengusaha sukses ketika bangkrut pasti merasakan keresahan dan
kegelisahan yang begitu menyakitkan. Tidak hanya itu, dalam perputaran sosial
kehidupan disekitar kita, tidak jarang telinga ini mendengarkan celaan bahkan
hinaan, sehingga serentak dalam diri untuk membrontak dan melampiaskan api
kemarahan yang telah membara dalam jiwa. Dari berbagai permasalahan yang
dialami oleh anak adam ini, yang dapat menopang dirinya demi menghadapai segala
bentuk permasalah adalah dengan pengendalian diri untuk senantiasa sabar. Namun
apakah memang sabar tidak ada batasnya? Penulis ingin mencoba untuk
mengklarifikasi sabar itu sendiri.
Sabar merupakan
sifat mulia yang harus senantiasa diperjuangkan. Dan sebenarnya kesabaran
adalah timbul dari pengendalian diri dari potensi marah. Ketika seorang dapat
mengendalikan potensi marah dengan baik, maka ia akan senantiasa mengatasi
segala bentuk masalah dengan sabar. Sifat ini sangat mulia sekali sampai tuhan
berfirman dalam Al-Qur’an yang berbunyi :
وَاصْبِرُوا
إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Anfal:46)
Dari ayat ini jelas sekali bahwa orang yang
sabar berarti ia telah memilih jalan untuk selalu bersama Tuhan, dalam artian
senantiasa mendapatkan perlindungan dan rahmatnya. Dan dengan kesabaran pula,
Allah akan memilih menusia untuk menjadi pemimpin dimuka bumi ini. Sebagaimana firman-Nya
Dalam Al-Qur’an yang berbunyi :
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ
أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِئَايَاتِنَا
يُوقِنُونَ
“Dan Kami
jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan
perintah Kami ketika
mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS.
As-Sajdah: 24)
Pemimpin adalah
sosok panutan yang harus memberikan contoh kepada bawahannya, dan resiko
sebagai pemimpin adalah harus berani dan bijaksana dalam mengahadapi segala
bentuk permasalahan. Terlebih seorang pemipin harus menerima segala bentuk
teguran pedas, bahkan sampai hinaan celaan atau sebuah kebijakan yang tidak
sepihak dengan bawahannya. Sangat naïf sekali jika seorang pemimpin ketika
ditegur atau dikritik jenggotnya hangus terbakar. Maka salah satu bekal yang
harus tertanam terlebih dahulu sebelum ia menjadi pemimpin adalah sifat sabar
dan pengendalian diri. Sehingga dengan bekal utama ini pemimpin akan dapat
merealisasikan semua program yang telah terencenakan dengan baik. Menelisik dari
pernyataan ini, maka ayat di atas sangat relevan sekali bahwa Tuhan akan
mengangkat orang-orang yang sabar menjadi pemimpin para umatnya.
Sejenak mari
kita menoleh sejarah para Nabi yang rata-rata kegidupanya penuh dengan cobaan.
Sampai Allah memberikan gelar pada lima nabi yang mempunyai prestasi kesabaran
tinngkat tinggi yakni gelar ulul azmi. Kita ambil contoh kisah Nabi kita
Muhammad SAW sewaktu dilempar kotoran oleh kafir, beliau sama sekali tidak
marah bahkan Nabi Muhammad malah mendoakan ketika orang kafir itu sedang
dilanda sakit. Ini masih salah satu contoh kesabaran Nabi, padahal banyak penderitaan
yang dialami oleh Nabi tapi tetap saja dihadapi dengan kesabaran. Sehingga sangat
wajar sekali kalau nabi diangkat oleh Allah menjadi pemimpin dunia bahkan
sampai di akhirat. Kisah ini paling tidak sebagai bahan batu loncatan dan
barometer tingkat kesabaran kita saat ini. Jangan sampai hanya kerena dihina
atau dituding oleh teman sekitarnya kita langsung melampiaskan dengan kemarahan
yang tiada batasnya.
Begitu besar
pahala yang berikan kepada orang yang sabar, sehingga Allah menegaskan dengan
kata maiyah (kebersamaa). Bersama dengan Tuhan atas rahmat dan kasih
sayangnya merupakan kenikmatan yang puncak. Betapa tidak, Tuhan yang selalu
kita dambakan dan kita puja senantiasa memancar namanya dalam hati. Ini kenikmatan
yang luar biasa. Maka teruslah berjuang untuk senantiasa mengendalikan diri
dengan sabar dalam segala aktifitas sampai tidak ada batasnya.
di mana batas sabar itu ustad? kutub utara kah?
ReplyDeleteKutub Selatan Gan,,
ReplyDeleteKarena setelah dilihat barangnya mulus gan, bisa nego,, cod