This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday 24 February 2015

Relevansi Sunnah Nabi



 Judul Buku   : Menyoal Relevansi Sunnah Dalam Islam Modern
Penulis            :  Daniel W. Brown
Penerbit          :  Penerbit Mizan, Bandung
Tebal buku    : 213 Halaman
Terbitan         :  Cetakan I, Ramadhan 1421/Desember 2000
Peresensi        :  Abdur Rofik


  1. Sekilas Isi Buku
           
            Dibagian awal dari buku ini, penulis  menjelaskan Relevansi Masa Lalu: Konsepsi Klasik tentang Kewenangan Rasulullah SAW. Perdebatan modern mengenai kewenangan keagamaan terbentuk hal-hal yang orang-orang Muslim saksikan sewaktu merak menoleh ke belakang kepada sejarah awal islam. Masalah tradisi kaum muslim telah menjadi kontroversi jauh sebelum mencuatnya kembali permasalah ini pada abad kesembilan belas. Pada kenyataannya hampir tak ada elemen konsensus klasik mengenai kewenangan Rosulullah yang terbentuk tanpa perjuangan serius. Pada bab awal darui buku ini bisa disimpulkan bahwa gagasan sunnah diterapkan pada Nabi Muhammad SAW dan beredar pada tahap sangat awal mungkin sepanjang hidupnya. Gagasan mengenai sunnah berkembang dalam konteks perubahan social dan politik yang cepat, sewaktu gagasan mengenai kewenagan keagamaan masih berubah-ubah. Memang sejak awal Nabi Muhammad adalah sebagai pembawa pesan Allah. Telah menjadi Kewenangan Keagamaan, namun sewaktu Rosulullah tidak lagi bersama mereka orang-orang muslim tidak satu pikiran mengenai bagaimana pengganti kewenagan Rosulullah.  
            ''Pada tahun 1989, Syaikh Muhammad Al-Ghazali, juru bicara terkemuka kebangkitan Islam moderat di Mesir, menerbitkan sebuah buku dengan judul As-Sunnah An-Nabawiyyah: Baina Ahl Al-Fiqh wa Ahl Al-Hadits (edisi Indonesianya diterbitkan Mizan dan sudah memasuki cetakan keenam). Buku ini menjadi fokus perhatian dan kontroversi,'' catat penulis buku Menyoal Relevansi Sunnah dalam Islam Modern. ''Komentator Al-Ahrammembandingkan program Al-Ghazali dengan restrukturisasi Uni Soviet, dan mengatakan, 'Ini adalah Perestroika Islam! Ini benar-benar revolusi!' Karya Al-Ghazali menjadi bestseller, dicetak ulang lima kali dalam lima bulan pertama, dan dalam satu tahun diterbitkan edisi lebih lengkapnya yang kedua. Dalam dua tahun sedikitnya diterbitkan tujuh masalah menanggapi buku Al-Ghazali.''
Itulah pembuka Bab 6 ''Sunnah dan Kebangkitan-Kembali Islam'' yang merupakan bab inti dari buku ini. Secara atraktif dan tangkas, penulis menunjukkan ''perjuangan'' para pembaru Islam di Mesir dan Pakistan dalam mengatasi masalah kemodernan dengan berbekal tradisi -- dalam hal ini Sunnah Nabi Saw. Dalam buku ini, selain secara bagus memetakan problem Dunia Islam modern, penulis menemukan perbedaan penting antara gaya kaum pembaru Mesir dan Pakistan. Menurutnya, kaum pembaru Mesir cenderung menekankan metode faqih, sementara kaum pembaru Pakistan cenderung menekan kualitas faqih.
Di samping itu semua, buku ini juga merekam, sekaligus merumuskan dalam bahasa yang menggairahkan, persoalan-persoalan klasik seperti peran akal dalam menerima wahyu, dilema kritik hadis (apakah lebih menekankan matn ketimbang sanad atau sebaliknya), apa definisi hadis dan apa definisi Sunnah (dan apakah Sunnah sebagai ''teladan Rasulullah'' dapat terus dibawa di zaman modern ini?), serta metodologi yang bagaimana yang dibawa oleh para pembaru Islam seperti Syibli Nu'mani, Syaikh Muhammad Al-Ghazali Al-Maududi, Al-Siba'i, Yusuf Al-Qardhawi, dan masih banyak lagi.
Buku ini kemudian ditutup dengan contoh-contoh konkret pelaksanaan hukum Islam pada era modern di Pakistan berikut problem-problem dilematis yang mengiringinya.

  1. Kelebihan Buku
Buku ini sangat urgen untuk dibaca khusunya bagi orang disiplin ilmu agama karna didalamnya penulis telah mengumpulkan bukti nyata keterkaikan sunnah dalam islam modern. Sehingga pembaca akan merasa kagum akan semua yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. dan yang menarik dari buku ini adalah setiap kali pokok pembahasan disertai dengan contoh-contoh konkrit yang bisa membuat pembaca lebih memahaminya.

  1. Kelemahan Buku

Buku ini mempunyai kelemahan dalam segi bahasa yang digunakan. Yang mana penulis menggunakan bahasa yang sulit dipahami bagi kalangan umum. Karena terlalu banyak kata-kata ilmiyah yang tidak bisa dipahami begitu saja.